Sabtu, 09 November 2019

Softskill pengantar Bisnis Informatika Tugas 2


BAB 1
Regulasi dan Prosedur Pendirian perusahaan
1.1 Jenis dan Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Selanjutnya, kita akan membahas apa saja jenis dan bentuk badan usaha yang ada di Indonesia.
  1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik Negara ialah badan usaha yang mana modalnya dipegang pemerintah dan berasal dari kekayaan Negara.
Berikut bentuk-bentuk badan usaha milik Negara :
  1. Perjan
Perjan merupakan bentuk BUMN yang mana seluruh modalnya dikuasai dan berasal dari pemerintah. Misalnya, PT. KAI
  1. Perum
Perum adalah bentuk BUMN yang berasal dari Perjan. Perum dikelola pemerintah yang pekerjaannya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Bentuk BUMN ini selalu mengalami kerugian, jadi pemerintah menjual beberapa sahamnya ke publik dan statusnya menjadi Persero.
  1. Persero
Persero merupakan badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tujuannya yaitu memberikan layanan kepada masyarakat, sekaligus mencari laba juga. Dengan begitu, persero tidak mengalami kerugian.
Contoh BUMN ini adalah :
  • PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  • PT. Jasa Raharja (Persero)
  • PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
  • PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
  • PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
  • PT. Adhi Karya (Persero)
  • PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  • Dan masih banyak contoh lainnya yang bisa dilihat melalui situs resmi BUMN
  1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta ialah badan usaha yang mana semua modalnya bersumber dari pihak swasta, baik dari pihak swasata dalam negeri ataupun pihak swasta asing.
Beberapa bentuk dari badan usaha milik swasta :
  1. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan badan usaha yang terdiri atas persekutuan modal dan didirikan berdasarkan perjanjian. Modal dasar seutuhnya terbagi pada saham yang sudah memenuhi syarat berdasarkan yang ditetapkan dalam undang-undang.
Ada sejumlah jenis PT yang nantinya mempunyai regulasi dan karakteristik yang berbeda.
Adapun PT tersebut ialah:
  • Terbuka (PT Tbk)
  • Tertutup (PT biasa)
  • Penanaman modal dalam negeri (PT PMDN)
  • Penanaman modal asing (PT PMA)
  • PT persero
PT ini mempunyai kelebihan yaitu kewajiban yang terbatas. Sedangkan kerugiannya hanya pada modal yang disetorkan, tapi bukan hutang-hutang perusahaan.
  1. Perusahaan Perserorangan
Kekayaan perusahaan berasal dari harta pribadi dan harta perusahaan. Jadi disebut perusahaan perorangan, dimana ia bertanggung jawab penuh atas kegiatan usahanya serta resiko yang diambil.
Perusahaan ini memiliki kelebihan antara lain : kebebasan bergerak, bebas pajak perusahaan, akan tetapi pajak dibebankan kepada pemilik saja. Selain itu, perusahaan berkuasa penuh dibidang usaha dengan kerahasiaan yang terjamin serta cepat dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam hal ini kamu harus terbiasa dengan adanya sejumlah keterbatasan keuangan, manajerial, karyawan terbatas, dan tidak bisa tender.
  1. Firma (Fa)
Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih atas nama bersama. Peran tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas dan mempunyai kwajiban yang sama, termasuk dalam hutang perusahaan.
Kelebihan firma yaitu tingginya penguasaan keuntungan walaupun harus dibagi sekutunya.selain itu, minimalnya penindakan dalam aspek hukum.
Akan tetapi, badan usaha ini rentan terhadap konflik, karena pembagian keuntungan dan strategi dalam bisnis.
  1. CV (Commanditaire Vennootschap)
CV adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau bisa lebih. Dalam CV ada yang disebut sekutu aktif (yang menjalankan usaha) dan sekutu pasif (yang memberikan modal).
Badan usaha ini hak dan statusnya hampir sama dengan PT, akan tetapi tanggungan pajaknya tidak sebesar PT. Selain itu, adanya pemisah kekayaan dan sekutu, serta manajemen yang jauh lebih baik.
Kekurangannya bidang usaha terbatas, sekutu pasif menjadi sekutu aktif, dan menjadi tanggungjawab pribadi.
  1. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang dan tergabung secara sukarela atas dasar persamaan kewajiban dan hak. Keuntungan kegiatan koperasi akan dibagi rata kesemua anggotanya.
1.2 Prosedur dan Legalitas Perusahaan
Berikut adalah beberapa langkah yang harusnya anda lalui, namun sudah ditangani oleh jasa pembuatan legalitas perusahaan:
  1. Membuat akte perusahaan.
Akte biasanya berisi mengenai informasi perusahaan terkait nama, bergerak dibidang apa, nama pemiliki modal, nama direktur utama, nama direktur, dan nama para komisarisnya. Akte merupakan syarat yang harus ada dalam perusahaan, karena perusahaan merupakan lembaga yang berbadan hukum.
  1. Mengurus Surat Keterangan Domisili Usaha.
Dalam mengurus surat ini, pihak jasa pembuatan legalitas perusahaan akan mengurusnya di tingkat kelurahan yang menjadi lokasi dari perusahaan anda. Demi mendapatkan surat keterangan domisili ini, Anda memerlukan salinan akte perusahaan Anda. Sehingga dalam mengurus surat ini, harus menunggu akte perusahaan anda jadi terlebih dahulu. Biasanya, dalam mengurus surat keterangan domisili dipungut biaya administrasi.
  1. Mengurus NPWP.
NPWP perusahaan adalah hal mutlak anda miliki demi mendirikan sebuah perusahaan. NPWP dapat Anda proses setelah anda memiliki salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Namun, ada juga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di daerah tertentu yang menginginkan anda menunjukkan salinan Surat Keputusan Menteri tentang Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan.
Ada juga yang hanya meminta akte dan surat keterangan domisili. Umumnya pembuatan NPWP hanya membutuhkan 1/2 jam. Namun, lain halnya ketika anda menggunakan jasa pembuatan legalitas perusahaan, maka anda hanya akan menunggu setelah semua beres.
  1. Mengurus Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM.
Dan untuk mengurus surat keputusan ini anda atau jasa pembuatan legalitas perusahaan hanya perlu menyerahkan salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili perusahaan anda berada.
  1. Mengurus SIUP.
Sama seperti lainnya, SIUP pun hanya perlu menyerahkan salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Dimana SIUP merupakan berkas wajib dalam perusahaan anda agar perusahaan anda dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
  1. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Tanda Daftar Perusahaan adalah bagian dari langkah dalam pendirian perusahaan. Biasanya hal ini diurus seteah perusahaan Anda memperoleh SIUP. Pada pemerintah daerah tertentu, Anda atau jasa pembuatan legalitas perusahaan yang anda gunakan dapat mengurus SIUP dan TDP sekaligus. Persyaratannya relatif sama untuk berbagai wilayah.



BAB 2
SDM dan Organisasi

2.1 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
2.2 Sistem Penggajian dan Pengupahan
Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur  yang terdiri dari sebagai berikut:
  1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
  1. Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja  langsung kepada produk yang diproduksi.
  1. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan  mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
  1. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat  tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
  1. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.  (Mulyadi, 2001).
Untuk mendistribusikan gaji dan upah, pertama dilakukan penyusunan daftar gaji. Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah disusun dengan tiga metode yang terdiri dari:
  1. Metode tangan (pen and ink)
Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu :
  1. Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir dan waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar untuk menyusun daftar gaji dan upah.
  2. Langkah penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar tarif dan mengalikannya dengan lama kerja.
  3. Posting langsung (direct posting) dengan mesin atau payroll board
Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan mesin penghitung khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink) berakibat adanya penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama karyawan, nomor kartu hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang ini maka dapat digunakan dengan metode mesin atau payroll board.
  1. Metode tanpa buku pembantu (ledgerless)
Dengan cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek gaji dan laporan gaji karyawan. Sedangkan formulir-formulir lain diletakkan di bawah cek gaji, diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji akan tembus ke formulir lainnya. Agar tembusan yang dibuat itu sesuai dengan yang diinginkan maka bentuk formulir-formulirnya dibuat sedemikian rupa sehingga sekali menulis dapat diperoleh beberapa formulir. (Zaki Baridwan, 2001).



BAB 3
Aspek Pemasaran
3.1 Spesifikasi produk dan Jasa
Spesifikasi produk adalah berupa rincian-rincian atau uraian-uraian keterangan dari sebuah barang/jasa:
  1. Spesifikasi produk barang
Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer, jasa perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
  1. Barang konsumsi
  2. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan kekonkritannya (tangibility) terdiri dari:
  • Barang tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang dapat dipergunakan berulang-ulang misalnya televisi, sepatu, mobil, dsb.
  • Barang tidak tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang hanya dapat digunakan satu atau beberapa kali, misalnya daging, sabun, ikan, beras, dsb.
  • Jasa, yaitu : kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual, misalnya : pangkas rambut, dokter, dsb.
  1. Penggolongan berdasarkan kebiasaan membeli, konsumen yang mengorbankan sebagian waktu dan tenaga seminim mungkin, misalnya : kebutuhan dapur dsb
  2. Barang shopping, yaitu : barang-barang yang dibeli setelah terlebih dahulu membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan modal antara barang-barang sejenis, misalnya pakain jadi, sepatu, perabot rumah tangga, dsb.
  3. Barang speciality, yaitu barang-barang yang mempunyai karakteristik yang unik, untuk kelompok pembeli tertentu yang bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk mendapatkannya, misalnya : benda-benda kolektor, antik, dsb.
  4. Barang Supermarket, terdiri atas beberapa departemen yaitu:
  • Departemen Food : semua makanan, khususnya snack
  • Departemen Non Food : barang-barang selain makanan
  • Departemen Household : perlengkapan rumah tangga
  • Departemen Toys : sarana/barang khusus untuk anak-anak
  • Stationary : semua peralatan tulis dan kantor seperti pensil, penghapus, penggaris, perlengkapan komputer, dan perlengkapan tik.
  • Departemen Fashion :Produk fashion : sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat dan mewakili style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu tertentu.
  • Departemen Fresh: Bagian dari supermarket yang menyediakan produk berupa bahan makanan yang masih segar ataupun yang sudah diolah dan memerlukan kondisi khusus, serta memiliki kadarluasa yang relatif singkat. Misalnya: sayuran (vegetable) , buah (fresh fruit) , daging (fresh meat) , produk susu, dan produk yang berasal dari susu (dairy milk), dan produk yang dibekukan.
  • Barang Pecah Belah, Barang pecah belah ini adalah barang-barang yang sifatnya kelontongan : kaca cermin, sisir, kamoceng, gelas, piring, dsb.
2.Spesifikasi Produk Jasa
Usaha yang dilakukan penjual untuk mempersamakan atau meneliti dan menetapkan barang/jasa mana yang sesungguhnya yang akan dibeli pelanggan adalah proses identifikasi. Proses identifikasi tersebut meliputi :
  • Nama Barang-barang yang akan dipesan
  • Mencek spesifikasi barang yang dipesan
  • Mencek jumlah barang yang dibutuhkan
  • Mencek kembali harga satuan barang
  • Mencek kembali jumlah harga dari setiap unit barang yang dipesan
  • Mencek jumlah keseluruhan harga yang harus dibayar pelanggan
  • Memberikan cap dan tanda tangan/paraf sebagai pembuktian legalisasi pada faktur penjualan
  • Memberikan slip faktur penjualan yang diperuntukkan bagi pembeli dan menyimpan yang diperuntukkan buat arsip.
3.2 Analisa Pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Di dalam mengnalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis pasar produknya, motif dan perilaku, segmenp[asatr dan penentu sasaran pasarnya. Masalah yang perlu dianalisis di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup pasar, struktur pasar, share pasar, serta peliuang-peluang pasar. Megenai besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya.
Struktur pasar adalah susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual, maupun pada pihak pembeli sendiri. Di dalam analisis pasar selalu menyangkut masalah letak (lokasi) pasar, periklanan, luasnya pasar, sifat-sifat pasar, dan karakteristik pasar.
Tujuan analisis pasar , yaitu :
1) Mengenal lingkungan pasar,
2) Mengenal tipe-tipe pasar,
3) Mengetahui karakteristik pasar,
4) Menentukan keputusan yang tepat,
5) Menghadapi para pesaing,
6) Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran,
7) Membuat program dalam bidang pemasaran, dan
8) Mengenal cirri-ciri pasar.
Barang-barang dan jasa yang di produksi oleh perusahaan, berdasarkan analisis pasar yaitu:
  • jenis dan sifat barang,
  • kuantitas dan kualitas barang,
  • warna dan ukuran barang,
  • desain dan model barang,
  • merek dan harga barang,
  • barang-barang industry dan konsumsi.
  • Tujuan analisis
Tujuan mengadakan analisis pasar adalah ingin mengetahui siapa-siapa yang memakai, menggunakan barang dan jasa, apakah barang tersebut untuk di konsumsi sendiri atau di jual kembali.
  • Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat dan karakteristik yang akan di tuju. Dalam hal ini, agar manajer memudahkan melaksanakan target market, market strategy dan segmentasi pasar.
  • Organisasi pembelian
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang dan lain sebagainya.
  • Kegiatan pembelian
Di dalam kegiatan pembelian, meliputi dari saiap pembelian barang di lakukan, di mana pembelian barang di lakukan, bilamana pembelian barang di lakukan, berapa harganya baranga, berapa banyaknya barang yang di beli, bagaiman persyaratan di dalamn pembelian barang, dan bagaimana cara pembeliannya.
  • Perkembangan pembelian
Di dalm analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan harganya barang, bagaimana persedianya barang, bagaimana keadaan persainganya, bagaimana keadaan permintaan dan penawarannya.
  • Saingan perusahaan
Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui keadaan persainganya, apakah ada melakukan tindakanb mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat.
Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di dalam usahanya. Barang-barang yang di hasilakn oleh perusahaan, bermanfaat dan berfungsi tidaknya di tentukan dan dim putuskan oleh para konsumen atau para pembeli. Berhasil tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan, di tentukan oleh penilaian para konsumen atau para pembeli yang memebutuhkannya.
Suatu barang betapapun bermanfaat atau berguna, ada kemungkinan tidak akan di beli jika barang tersebut tifak di kenal oleh para konsumen. Oleh Karena itu perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang yang di buatnya agar dapat mempengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan permintaan. Berdasarkan analisis mrnggiatkan penjualan barang, cara terbaik memperkenalkan barang-barang yang di buat oleh perusahaan adalah melalui jalur promosi dan pelaksanaanya di mulai melalui pemasangan iklan, pemasangan iklan dapat di lakukan melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pamerandan lain sebagainya. Dengan menggiatkan penbjualan barang melalui promosi, di harapkan perusahaan yang bersangkutan dapat meningkatkan penjualan harganya, serta dapat meningkatkan omzet penjualanya.
Keuntungan perusahaan melaksanakan analisis di dalam rangka menggiatkan penjualan barang-barangnya adalah sebagai berikut :
  • Perusahaan akan dapat meningkatkan omzet penjualan barangnya.
  • Perusahaan akan memperoleh keuntungan yang di harapkanya.
  • Perusahaan dapat meningkatkan produksinya.
  • Efisiensi modal perusahaan dapat di tingkatkan.
  • Piutang-piutang perusahaan waktunya dapat di perpendek.
  • Barang-barang perusahaan yang bersangkutan akan menjadi terkenal.
  • Hasil produksi perusahaan yang bersangkutan sangat di gemari konsumen.
  • Perusahaan akan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Tingkat frekuensi para konsumen atau para pembeli di dalam membeli suatu barang di tandai dengan sering tidaknya membeli barang dan tergantung kepada tingkat konsumsinya barang tersebut.sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dalam pembelian barang-barang adalah :
  • Faktor umur konsumen,
  • Faktor pendidikan konsumen,
  • Faktor selera konsumen,
  • Faktor pendapatan konsumen,
  • Faktor agama konsumen,
  • Faktor budaya konsumen,
  • Faktor banyaknya keluarga,
  • Faktor musim.
3.3 Analisis Pesaing
Anilisa persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan agar kemudian diperoleh laba yang optimal.
Analisa persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya pesaing potensial. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum. Yang pertama menguji perspekstif  pelanggan dalam membuat pilihan diantara para  pesaing. Tipe kedua adalah identifikasi dengan pendekatan yang berusaha menempatkan para pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar strategi persaingannya. Setelah para pesaing diidentifikasi, fokusnya adalah berusaha  memahami  mereka dan strateginya.  Dari  uraian  tersebut dapat  ditarik analisa dari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing pesaing atau kelompok strategi dari  pesaing
Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industry dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:
  1. Persaingan antar perusahaan sejenis
  2. Kemungkinan masuknya pesaing baru
  3. Potensi pengembangan produk substitusi
  4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok
  5. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen
Model Lima Kekutan Porter
  1. Perseteruan Diantara Perusahaan Yang Saling Bersaing
Strategi yang dijalankan oleh suatu peerusahaan dapat berhasil jika strategi itu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yangdijalankan oleh perusahaan pesaing.
Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan serangan balasan :
  • Menurunkan harga
  • Meningkatkan mutu
  • Menambah feature
  • Menyediakan pelayanan
  • Memperpanjang garansi
  • Meningkatkan iklan

  1. Potensi Masuknya Pesaing Baru
      Hambatan-hambatan terhadap masuknya pesaing baru berupa :
  • Pentingnya memperoleh skala ekonomi denga cepat
  • Pentingnya memperoleh teknologi dan pengetahuan khusus
  • Kurangnya pengalaman
  • Kuatnya loyalitas pelanggan
  • Fanatisme terhadap merek tertentu
  • Persyaratan modal yang besar
  • Kurangnya saluran distribusi yang memadai
  • Lokasi yang tidak menguntungkan
  • Serangan balik oleh perusahaan yang

Oleh karena itu, tuga speencanaan strategi adalah mengidentifikasi perusahaan baru yang berpotensi masuk pasar, memonitor strategi perusahaan baru yang menjadi pesaing, melakukan “serangan balasan” jiaka diperlukan, dan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
  1. Potensi Pengembangan Produk Baru
Dalam berbagai industry, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk pengganti. Contohnya, produsen tempat dari plastic bersaing dengan produsen tempat dari gelas, karton dan alumunium. Tekanan persaingan akibat adanya produk pengganti semakin bertambah ketika harga produk pengganti relative murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun rendah.
Ø  Strategi Kompetitif Porter
    Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing. Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda, pelayanan atau teknologi baru untuk meraih persepsi produk yang dianggap unik.
    Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang sangat ketat.
    Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang menekankan pada kondentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu.
  1. Kekuatan Menawar dari Pemasok
Kekuatan menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama jiaka jumlah pemasok banyak, lalu bahan baku pengganti yang baik hanya sedikit, atau jika biaya bahan baku amat tinggi. Sering demi kepentingan pemasok dan produsen untuk saling membantu dengan harga yang wajar, mutu yang diperbaiki, pengembangan pelayanan yang baru, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya sediaan, jadi meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang bagi semua pihak yang terkait.
      Perusahaan mungkin menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk memperoleh kendali atau kepemilikan pemasok. Strategi ini terutama efektif jikalau pemasok tidak dapat diandalkan, biayanya yang terlalu tinggi ataupun tidak mampu memenuhi keperluan perusahaan secara konsisten. Biayasanya perusahaan hanya dapat melakukan negosiasi persyaratan yang lebih menguntungkan dengan pemasok kalau integrasi ke belakang strategi merupakan strategi yang banyak dipakai di antara perusahaan pesaing dalam industry.
  1. Kekuatan Menawar dari Konsumen
Jika jumlah pelanggan besar atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industry. Kekuatan menawar konsumen juga lebih besar kalau produk yang dibeli standar atau tidak berbeda. Jika seperti itu, maka konsumen sering dapat melakukan negoisasi harga jual, jaminan, dan asesori kemasan sampai tingkat tertentu.
3.4 Strategi Promosi
Terdapat dua pengertian strategi promosi penjualan yang akan di bahas pada artikel ini. Penjelasannya sebagai berikut :
  • Definisi strategi promosi penjualan dikemukakan oleh Fandy Tjiptono pada buku strategi pemasaran. Pengertian strategi promosi penjualan adalah perencanaan aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan Permintaan dari para konsumen untuk meningkatkan volume dan omset penjualan. Aktivitas tersebut dilakukan dengan mempengaruhi secara langsung konsumen dalam keputusan pembelian.
  • Berdasarkan Cravens pada buku pemasaran strategis mengemukakan bahwa strategi promosi penjualan merupakan rencana dan proses pengendalian komunikasi dalam perusahaan yang ditujukan pada target konsumen.
Berdasarkan pengertian strategi promosi yang dikemukakan oleh kedua ahli tersebut maka dapat ditarik kesimpulan. Strategi promosi penjualan atau pemasaran adalah proses perencanaan akan aktivitas perusahaan untuk meraih tujuan pemasaran yaitu peningkatan omzet dan volume penjualan dengan mempengaruhi keputusan pembelian dari target konsumen.
Tujuan Utama Strategi Promosi Produk
Terdapat 10 tujuan pokok strategi promosi terhadap produk. Berikut ketujuh tujuan tersebut :
  1. Meningkatkan Volume Produksi dan Penjualan
Strategi promosi pada aktivitas penjualan maupun pemasaran biasanya dilakukan untuk jangka pendek maupun panjang dalam suatu bisnis. Adanya perumusan strategi promosi membuat persiapan lebih matang. Penerapan langkah dalam aktivitas promosi akan lebih sesuai dengan permintan konsumen di lapangan.
Kesesuaian minat konsumen dengan konten promosi yang dijalankan akan menimbulkan permintaan terhadap suatu produk. Peningkatan permintaan inilah yang akan mendorong proses produksi yang diakibatkan adanya kenaikan penjualan. Indikator strategi promosi yang jitu dapat dilihat dari peningkatan volume penjualan setelahnya.
  1. Menarik Pembeli Potensial
Diantara para target market terdapat pelanggan tetap dan pembeli potensial. Bagi pelanggan tetap mungkin lebih mudah melakukan tindakan promosi yang persuasif karena mereka sudah mengenal dan paham akan  suatu produk. Namun sedikit berbeda dengan pembeli potensial.
Pembeli potensial merupakan sekumpulan orang (pasar) yang belum pernah mencoba atau melakukan pembelian terhadap produk dari perusahaan tertentu.
Melalui definisi tersebut diketahui bahwa pembeli potensial tidak akan melakukan pembelian suatu produk dengan kuantitas besar sebelum mereka benar-benar paham dan menyukai produk tersebut.
Disinilah peran strategi promosi penjualan/pemasaran dengan sasaran pembeli potensial. Strategi pemasaran yang dilancarkan ditujukan untuk menarik pembeli potensial dikarenakan pembeli potensial merupakan sumber dalam peningkatan volume penjualan.
Terdapat berbagai langkah contoh strategi promosi pada pembeli potensial seperti :
  • Pemberian produk sample secara gratis sehingga pembeli potensial tertarik untuk mencoba produk yang ditawarkan.
  • Menonjolkan keistimewaan suatu produk dibandingkan dengan produk serupa yang dimiliki pesaing.
  • Penyediaan tawaran pelayanan penjualan seperti angsuran pembayaran, potongan harga dll. Tentu saja langkah ini diambil setelah disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.
  1. Menambah Repeat Order
Penerapan strategi promosi selain menyasar pada pembeli potensial juga terhadap pelanggan tetap dan pembeli yang pernah mencoba suatu produk namun dalam jumlah sedikit. Penerapan promosi yang sesuai dapat membuat pelanggan melakukan pembelian ulang/repeat order karena diingatkan kembali akan suatu produk ditambah adanya kepuasan terhadap produk.
Strategi promosi ini bisa difokuskan pada keputusan pembelian kembali dari konsumen. Strategi ini juga dapat menangkal strategi pesaing dalam peluncuran produk mereka.
Langkah yang dapat diambil pada strategi promosi dengan tujuan repeat order adalah sebagai berikut :
  • Voucher berisi diskon pada transaksi berikutnya
  • Memberi pelayanan seperti “Beli 2 gratis 1”
  • Atau setelah pembelian ke 15 akan memperoleh 1 produk secara gratis
  1. Menumbuhkan Loyalitas Pelanggan
Langkah promosi secara berkesinambungan akan melekat di benak pelanggan. Lebih khusus pada promosi yang menekankan pada kebermanfaatan produk dan pelayanan jangka panjang di mata konsumen. Hal ini akan menumbuhkan loyalitas pada pelanggan untuk terus menggunakan produk tersebut meski banyak produk sejenis di pasaran.
Contoh strategi promosi pada kasus ini adalah pemberian informasi kebermanfaatan produk, pemberian voucher untuk berlangganan atau mengakses fasilitas tertentu.

5.      Menambah Utilitas/Kegunaan

Kegunaan suatu produk mungkin akan hilang seiring dengan waktu atau jaman. Pada kondisi ini harus segera dipikirkan strategi promosi yang jitu untuk meningkatkan kembali penjualan produk baik barang maupun jasa.
Sebagai contoh strategi promosi jasa yaitu pelayanan antar seperti taxi. Saat pelanggan sudah mulai sepi maka dapat ditambah dengan pelayanan antar jemput sekolah. Selain itu saat ini terdapat variasi promosi pada jasa angkutan seperti memberikan layanan paket wisata keliling kota atau tempat wisata. Langkah ini dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak lainnya.
Selain itu peningkatan kegunaan pada jasa angkutan yaitu seperti sewa kendaraan beserta supir atau terlibat pada jasa angkutan online yang sedang trend di berbagai kota besar di Indonesia.
Penambahan keguanaan ini dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh strategi promosi yang tepat. Sebaliknya strategi promosi yang jitu mampu menambah kegunaan dari suatu produk.
  1. Meningkatkan Daya Tarik
Sudah menjadi kepastian bahwa promosi merupakan langkah untuk meingkatkan kembali daya tarik suatu produk. Pemakaian produk yang sama selama bertahun-tahun mungkin akan menciptakan kejenuhan di mata konsumen. Konsumen akan cenderung mencoba produk lain sebagai variasi atau sekedar coba-coba.
Kondisi tersebut harus disikapi dengan tepat atau pelanggan akan lari ke produk pesaing. Oleh karena itu strategi promosi harus dilakukan agar rasa ketertarikan pelanggan menetap pada satu produk. Melalui promosi yang kontinyu maka pelanggan akan merasa bahwa produk yang mereka gunakan tetap up to date.
  1. Membentuk kesadaran
Selain meningkatkan daya tarik kembali bagi para pelanggan, promosi yang jitu dapat membentuk kesadaran bagi para pelanggan atau calon pelanggan atau pembeli potensial. Kesadarn tersebut diarahkan pada kebutuhan akan suatu produk yang sedang ditawarkan.
Contoh strategi promosi penjualan yang mengarah pada pembentukan kesadaran adalah dengan menunjukkan kelebihan produk dengan target pasar tetentu. Misalkan produk kesehatan untuk penderita diabetes. Promosi yang dilakukan adalah dengan menonjolkan kelebihan produkd dalam mengatasi penyakit kencing manis.
Melalui langka tersebut maka, pelanggan akan sadar bahwa mereka sangat memerlukan produk tersebut. Pada awal mungkin untuk mencoba namun dengan promosi yang berkala maka dapat mengarah pada kebutuhan berkala pula.
  1. Sebagai pelengkap dan pengalihan terhadap harga
Kelebihan dari penyusunan strategi promosi adalah mengindari dari perang harga dengan pesaing. Terjebak perang harga dengan menipiskan marjin penjualan sangat merugikan perusahaan. Melalui langkah promosi yang tepat maka dapat mengalihkan perhatian konsumen dari label harga yang mungkin dirasa mereka masih tergolong mahal.
Terdapat beberapa metode promosi untuk mengalihkan label harga dari para konsumen, diantaranya :
  • Beli dua gratis satu
  • Potongan harga pada pembelian ke-5
  • Menambah kuantitas isi pada suatu produk seperti yang dilakukan produk Indoemie Goreng Jumbo atau produk shampoo sachet dengan hastag 10% lebih banyak
  1. Memperoleh support dari distributor
Kegiatan pemasaran sangat bergantung pula pada bantuan dari para distributor. Distributor merupakan tangan panjang dari produsen ke konsumen. Distributor diantaranya seperti pedagang besar (grosir), pedaganag pengecer, agen, ataupun makelar. Pada studi pemasaran bahkan konsumen dapat dikatakan sebagai distributor apabila mereka merekomendasikan produk pada konsumen lain.
Terdapat strategi promosi pemasaran yang dapat dilakukan untuk mengembangkan para distributor dalam membantu kegiatan pemasaran. Contoh strategi promosi tersebut adalah :
  • Konsep “member get member” dengan imbalan bonus untuk konsumen yang merekomendasikan konsumen lain untuk membeli atau bergabung menjadi anggota distributor.
  • Mengatur marjin penjualan untuk memberikan ruang bagi para distributor sehingga meski marjin lebih kecil dari sebelumnya namun hasil kali lebih banyak dari jumlah distibutor. Selain itu wilayah pemasaran dapat lebih luas.
  1. Pengelompokkan Pelanggan
Membagi pelanggan menjadi beberapa kelompok dan memberikan perlakuan khusus dapat menarik calon konsumen dari segmentasi tertentu. Pemberian pelayanan istimewa ini biasanya disasarkan pada target pasar yang dituju atau untuk meningkatkan penjualan pada segmentasi tertentu.
Pemberian pelayanan khusus ini bisa dalam bentuk produk, variasi harga, dan pelayanan di proses distribusi. Strategi yang diambil dapat berbeda-beda sesuai dengan target marketnya.
Contoh langkah promosi dalam pengelompokkan pelanggan tersebut seperti :
  • Pemberian harga spesial untuk pelanggan yang melakukan Pre-Order, melakukan transaksi secara langsung di toko atau gerai, atau pembelian melalui website (dalam rangka meningkatkan traffic).
  • Memberikan pelayanan tertentu kepada segmentasi umur tertentu. Misalkan pemberian harga spesial bagi pembeli anak-anak sehingga pelayanan tersebut tidak dapat diakses bagi kalangan orang tua dan dewasa. Langkah ini biasa dilakukan jasa transportasi di dalam kota.
  • Layanan gratis bagi orang yang berulang tahun. Biasa diaplikasikan pada rumah makan untuk menarik pelanggan yang berulang tahun dan perhatian pelanggan lainnya.
3.5 Media Promosi Berbasis IT
Facebook Marketing
Hampir semua orang  dalam usia yang bervariasi mengenal Facebook dan aktif menggunakannya, ini bisa jadi pasar yang sangat potensial.  Meskipun saat ini banyak media sosial lain yang bisa Anda gunakan, namun tidak bisa dipungkiri  bahwa Facebook yang memiliki 111 juta pengguna aktif di Indonesia, masih merupakan pasar social media tertinggi yang sangat pas untuk mengiklankan produk Anda.

Market Place
Seiring menjamurnya bisnis online, banyak pihak yang mengambil keuntungan dengan melakukan penipuan. Masyarakat tentu saja menjadi sedikit khawatir dengan fenomena ini. Untuk meyakinkan kembali para konsumen agar berbelanja online, tidak ada salahnya jika Anda bergabung dengan beberapa market place atau e-commerce yang bisa menjadi pihak ketiga untuk pembayaran, sehingga konsumen merasa aman. Bergabung dengan market place akan menjadi alat marketing yang baik bagi bisnis Anda, karena secara otomastis produk yang dijual akan muncul setiap orang melakukan pencarian sesuai deskripsi produk pada situs market place yang Anda pilih. Pastikan situs penjualan online yang Anda pilih sudah sangat dikenal masyarakat dan memiliki kredibilitas yang baik.

Situs Penyedia Iklan
Untuk metode pemasaran online berikutnya Anda bisa memasang iklan melalui situs penyedia iklan seperti, Google Adwords, SEO, dan social media seperti Facebook Ads, Instagram Ads, maupun Twitter Ads. Dengan menggunakan situs penyedia iklan ini, usaha marketing Anda akan semakin optimal karena situs-situs tersebut akan membantu traffic pengunjung menjadi semakin tinggi. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai situs iklan di atas.

Google Adwords

Google AdWords adalah sebuah strategi pemasaran periklanan baru yang menggunakan mesin pencarian Google sebagai sarana beriklan, biasa disebut juga sebagai Search Engine Marketing atau pemasaran berbasis mesin pencari. AdWords memungkinkan Anda untuk menargetkan calon pelanggan berdasarkan keyword, topik, lokasi, hingga waktu. Bukan hanya itu, Anda juga dapat memulainya sesuai dengan budget pemasaran yang Anda miliki.

SEO

Search Engine Optimization (SEO) yaitu proses untuk memengaruhi tingkat keterlihatan suatu website di hasil pencarian dari sebuah pencarian di Google. Jadi dengan menggunakan dan mengoptimalkan SEO, situs web yang Anda miliki bisa berada pada posisi teratas.

Social Media

Instagram Ads, Facebook Ads, maupun Twitter Ads masih bisa diandalkan untuk mengoptimalkan produk Anda dengan biaya yang cukup terjangkau. Facebook Ads misalnya, bisa memperkuat Fans Page yang sebelumnya telah Anda buat untuk memiliki jangkauan visibilitas  atau keterlihatan lebih luas dengan variasi biaya yang bisa dipilih sesuai dengan budget dan juga tujuan Anda memulai iklan, misalnya untuk menambah followers, like dan comment, ataupun traffic ke website.




BAB 4
Aspek Keuangan
4.1 Komponen Biaya dan Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Terdapat beberapa konsep anggaran antara lain :
  1. Anggaran Produksi
Anggaran produksi menurut Halim dan Supomo (1990:153) memuat tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur komponen sebagai berikut:
  • Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
  • Bahan-bahan pembantu atau penolong
  • upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
  • penyusutan peralatan produksi
  • uang modal, sewa
  • biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
  • biaya pemasaran seperti biaya iklan
  • pajak

  1. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku menurut Munandar (2000:134) merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) bahan baku yang diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu (kapan) bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.

  1. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
  1. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.
4.2 Penyusunan Anggaran
Pada dasarnya proses penyusunan anggaran dibagi menjadi 3 tahap, sebagai berikut:
  1. Tahap Perencanaan Jangka Panjang
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
  • Peninjauan umum tentang perkembangan jenis usaha baik secara nasional maupun internasional.
  • Analisis atas investasi perusahaan di masa lampau, posisi perusahaan dalam persaingan dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya.
  • Penetapan sasaran dan kebijakan oleh Direktur Utama.
  • Penyusunan Ikhtisar rencana operasi dan investasi dalam rangka mencapai sasaran.
  • Peninjauan atas rencana operasi dan investasi.

  1. Tahap Penyusunan Anggaran Tahunan
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
  • Penyususunan rencana operasi untuk tahun yang akan datang, meliputi bidang penjualan, riset, biaya lain-lain oleh masing-masing bidang, dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
  • Penyusunan rencan keuangan untuk tahun yang akan datang, meliputi anggaran kas, anggaran investasi, dan rencana pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang. Penyusunan rencana ini dilakukan oleh bidang-bidang yang bersangkutan dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
  • Penterjemahan rencana ke dalam anggaran operasi dan keuangan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
  • Penyusunan anggaran operasi dan keuangan dalam format yang sama dengan format laporan kepada manajemen, oleh bagian keuangan atau kepala anggaran.
  • Peninjauan atas anggaran operasi dan keuangan, ditinjau dari akibat-akibat keuangannya, oleh Dirut bersama bagian keuangan dan kepala anggaran.
  • Perubahan atas rencana untuk mencapai hasil yang optimal, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
  • Perubahan anggaran sesuai dengan perubahan rencana, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
  • Pengesahan anggaran oleh Direktur Utama.
  1. Tahap Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
  • Penyususunan laporan berkala menunjukan perbandingan antara anggaran dan realisasinya,
  • Penilaian dan penjelasan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
  • Melakukan tindakan koreksi atau revisi anggaran jika memang diperlukan.



Daftar pustaka
[1] Baridwan, Z., 2001, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Cetakan Kelima, Edisi Ke-5, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
[2] Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-5, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
[3] https://www.ruangguru.co.id/bentuk-dan-jenis-jenis-badan-usaha-di-indonesia/ diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 13.00 WIB
[4] https://dunianotaris.com/alur-kerja-jasa-pembuatan-legalitas-perusahaan.php diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 13.05 WIB
[5] https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/ diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 13.09 WIB
[6] https://www.kajianpustaka.com/2012/10/sistem-penggajian-dan-pengupahan.html diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 13.15 WIB
[7] http://mascerdas.blogspot.com/2015/11/mengidentifikasi-spesifikasi-barang-dan.html diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 14.00 WIB
[8] https://shelmi.wordpress.com/2011/06/21/analisa-pasar/ diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 14.10 WIB
[9] http://mala-only.blogspot.com/2012/01/analisis-persaingan.html diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 14.15 WIB
[10] https://jurnalmanajemen.com/strategi-promosi/ diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 15.00 WIB
[11]  https://www.jurnal.id/id/blog/2017-4-strategi-promosi-marketing-untuk-bisnis-online-anda/ diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 15.10 WIB
[12]  http://karinarhma.blogspot.com/2016/11/makalah-aspek-keuangan-komponen-biaya.html diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 15.14 WIB