Jumat, 13 Januari 2017

SoftSkill - Sosial Dasar - Pemetaan Sosial Kab.Bekasi

Pengertian pemetaan sosial
Pemetaan sosial (social mapping) merupakan usaha pengidentifikasian dan pemahaman struktur sosial (sistem kelembagaan dan individu) tata hubungan antar lembaga dan atau individu pada lingkungan sosial tertentu. Pemetaan sosial dapat juga diartikan sebagai social profiling atau “ pembuatan profil suatu masyarakat “ Identifikasi kelembagaan dan individu ini dilakukan secara akademik melalui suatu penelitian lapangan, yakni mengumpulkan data secara langsung, menganalisa , menginterpretasikannya dan menetapkan tata hubungan antara satu dengan lain satuan sosial dalam kawasan komunitas yang diteliti .

Identifikasi tata hubungan ini dapat dikaitkan dengan keberadaan pranata sebagai salah satu institusi di dalam kelembagaan sosial atau organisasi sosial dan atau sekitar komunitas yang dimaksud. Identifikasi tata hubungan inilah yang disebut dengan pemetaan atau mapping, yang memberikan gambaran posisi pranata terhadap lembaga lain di dalam komunitas tersebut, sekaligus memberi gambaran bagaimana sifat hubungan antara pranata dengan lembaga-lembaga tersebut. Adapun tujuan utama membuat pemetaan sosial adalah diperolehnya program prioritas dan alokasi sumber dalam penguatan kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar secara efisien, efektif dan berkelanjutan .

Tujuan pemetaan sosial adalah:

  • Lengkah awal pengenalan lokasi sasaran proyek dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi khalayak sasaran.
  •  Mengetahui kondisi sosial masyarakat.
  • Sebagai dasar pendekatan dan metode pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat.
  • Menjadi dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi.
  • Acuan dasar untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku masyarakat sasaran.


Secara khusus pemetaan sosial bertujuan agar :
  • Tersusunnya indikator bobot masalah dan jangkauan fasilitas pelayanan sosial dalam  kegiatan penguatan.
  • Diperolehnya peta digitasi sebagai dasar pengembangan informasi untuk penguatan kelompok-kelompok sosial.
  • Diperolehnya peta-peta fematik dengan sistem informasi geografis (GIS), sehingga diketahui berbagai pengaruh budaya-budaya luar.
  • Tersusunnya prioritas rencana program penguatan berdasarkan jenis masalah dan satuan wilayah komunitas yang ada pengaruhnya dari budaya-budaya luar.
  • Dapat ditentukan alokasi program prioritas untuk kegiatan penguatan.
  • Sebagai langkah awal pengenalan lokasi dan pemahaman terhadap kondisi masyarakat
  • Untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat.
  • Sebagai dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan melalui sosialisasi dan pelatihan.
  • Sebagai dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi
  • Sebagai acuan dasar untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat.
Dalam pada itu pemetaan sosial mempunyai manfaat praktis antara lain :
·         Pemetaan masalah sosial dan potensi/sumber sosial yang merupakan bagian dari analisis situasi dan analisis kebutuhan untuk kegiatan penguatan.
·         Gambaran dasar survei disajikan dalam bentuk struktur ruang/daerah lebih komukatif.
·         Pemantauan tentang perubahan tata ruang kondisi daerah suatu komunitas
·         Analisis prioritas masalah dan lokasi untuk perencanaan kegiatan penguatan.

Social mapping sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan tahu data apa yang akan dicari dan bagaimana mencarinya. Serta kemampuan komunikasi dan menggali data di lapangan. Untuk itu di pecahkan menjadi dua bentuk :

■  INTERNAL
Social mapping yang dilakukan oleh pihak bagian dari lembaga itu sendiri. diantaranya oleh:
  • ·         Person In Charge (PIC)
  • ·         Community Development Officer
  • ·         Petugas Lapangan

■  INDEPENDENT
Social mapping yang dilakukan oleh pihak diluar dari lembaga itu sendiri . diantaranya oleh :
  • ·         Akademisi
  • ·         LSM
  • ·         Lembaga penelitian


Pengenalan Daerah Kab.Bekasi

Kabupaten Bekasi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Cikarang. Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Kota Berkasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan.



Kondisi Geografi dan Topografi
Secara geografis letak Kabupaten Bekasi berada pada posisi 60 10’ 53” – 60 30’ 6” LS dan 1060 48’ 28” -1070 27’ 29” Bujur Timur. Topografinya terbagi atas dua bagian yaitu, daratan rendah yang meliputi sebagian wilayah bagian utara dan daratan bergelombang di wilayah bagian selatan. Ketinggian lokasi antara 6-115 meter dan kemiringan 0-250. 

Iklim
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 280-320. Curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember.

Kondisi Kependudukan
Kependudukan Kabupaten Bekasi tahun 2011 mencapai 2.753.961 jiwa, yang terdiri dari 1.410.507 laki-laki dan 1.343.454 perempuan. Penduduk menurut umur menunjukan bahwa penduduk usia produktif (15-64) mencapai 68,08% sedangkan untuk umur yang belum produktif mencapai 29,43% dan yang tidak produktif lagi mencapai 2,49%.

Ketenagakerjaan
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja pun turut meningkat. Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas adalah golongan penduduk usia kerja. Pada tahun 2011 kelompok usia ini berjumlah 1.943.460 orang dari jumlah seluruh penduduk . sementara itu yang terdaftar di Depnaker tercatat 26.470 orang mereka paling banyak kelompok laki-laki 14.433 orang dan perempuan 4.382 orang.

Perekonomian
Perekonomian Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri Jababeka, Greenland International Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas Kota Deltamas, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.

Selain Industri juga ada perdangan dimana dengan adanya pusat perdagangan seperti Pasar Induk Cibitung. Di beberapa daerah juga masih ada penduduk yang berprofesi sebagai petani dengan lahan yang mereka miliki .



Jenis Industri unggulan yang ada di Kabupaten Bekasi:
1.      Jenis elektronika lokasi kawasan industri
2.      Jenis tekstil/ pakaian jadi lokasi kawasan industi
3.      Jenis komponen kendaraan lokasi kawasan industri
4.      Jenis boneka lokasi kawasan industri
5.      Jenis kamasan lokasi Kecamatan Setu
6.      Jenis bordir lokasi Kecamatan Tambun Selatan
7.      Jenis tas kulit ular lokasi Kecamatan Cabangbungin


REFERENSI & SUMBER
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bekasi
https://www.bekasikab.go.id/
http://yulianakurniawati04.blogspot.co.id/2017/01/pemetaan-sosial-kabupaten-bekasi_13.html
https://docs.google.com/file/d/0B3g5FIA7mSmyMnFkUnM1OGtyamM/edit
https://docs.google.com/file/d/0B3g5FIA7mSmyMnFkUnM1OGtyamM/edit?usp=sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar