Rabu, 27 September 2017

Softskill - Mengenal Cinema Digital

PENGERTIAN 
Cinema digital pada penngertiannya jika mengutip dari Wikipedia adalah suatu tekniologi digital untuk mendistibusikan gambar bergerak. Jika kita membahas suatu gambar bergerak kita mungkin akan teringat dengan film atau video yang pada awalnya memang sebuah kumpulan gambar yang membentuk ilusi yang seakan gambar tersebut bergerak .
STUDIO PEMUTARAN FILM

SEJARAH & PERKEMBANGAN
Perkembangan digital cinema dari bentuk kualitas secara visual dan audio cinema digital juga memiliki banyak perkembangan yang bisa kita saksikan sekarang , seperti live broadcasting dimana kita bisa menyaksikan suatu acara secara live dan teknologi itu juga telah dikembangkan sebagai bentuk komunikasi yang sekarang kita tahu dengan teknoligi video call yang dimana kita bisa melihat lawan bicara kita secara langsung pada satu waktu yang sama , namun jauh sebelum sebelum itu cinema digital tidak langsung berbentuk seperti sekarang ini.





Pemutaran media digital high resolusi 2K file setidaknya memiliki sejarah 20 tahun dengan unit penyimpanan data video awal (penggerebekan) menggodok sistem frame buffer custom dengan memory besar. Konten biasanya dibatasi hingga beberapa menit material. Transfer konten antara remote locations lambat dan memiliki kapasitas terbatas. Proyek-proyek feature-length bisa dikirim melalui ‘kawat’ (Internet atau link fiber dedicated) tidak sampai akhir 1990-an.

Pada tanggal 23 Oktober 1998, digital light processing (DLP) teknologi proyektor ditunjukkan publik untuk pertama kalinya dengan merilis The Last Broadcast, film pertama feature-length, di-shot, diedit dan didistribusikan secara digital.


Pada tanggal 18 Juni 1999, DLP Cinema teknologi proyektor Texas Instrument ditunjukkan publik pada empat layar di Amerika Utara (Los Angeles dan New York) untuk rilis Lucasfilm Star Wars: Episode I:. The Phantom Menace. Bioskop dengan proyektor digital yang memproyeksikan cuplikan langsung dari komputer Pixar Animation. Pada tanggal 19 Januari 2000, Society of Motion Picture dan Television Engineers, di Amerika Utara, yang diprakarsai kelompok standar pertama yang di dedikasikan untuk mengembangkan Digital Cinema.
STAR WARS EPISODE 1 :
THE PHANTOM MANACE

Perkembangan pada tahun selanjutnya adalah sangat pesat. Semua theater di dunia berbondong-bondong menyuplai layar digital dan proyektor untuk di pasang di masing-masing theater. Ini mencerminkan bahwa teknologi ini diterima dengan sangat baik di khalayak luas.

Sampai 31 Maret 2015, 38719 layar (dari total 39.789 layar) di Amerika Serikat telah dikonversi ke digital (15.643 dari yang 3D mampu), 3007 layar di Kanada telah dikonversi (1.382 di antaranya adalah 3D), dan 93.147 layar internasional telah dikonversi (59.350 di antaranya adalah 3D). Jumlah yang beratus-ratus kali lipat dibandingkan dengan jumlah awal saat dikenalkan pertama kali. Dapat dilihat, respon dan keinginan masyarakat sangat kuat akan Digital Cinema sampai detik ini.


PERBEDAAN
Perbedaan Cinema digital dengan cinema konvensional terdapat dalam hal visualisasi dan suara. Visualisasi cinema digital sudah sangat jernih seperti anda melihat gambar bergerak di televisi, sementara cinema konvensional yang menggunakan media pita seluloid, memiliki struktur visualisasi berupa titik-titik. Untuk kualitas suara, cinema digital menggunakan sistem suara surround (biasanya Dolby Surround) dan kualitas suara sudah ditingkatkan. Sementara cinema konvensional, sudah menggunakan sistem suara surround, tetapi kualitas suara yang dihasilkan jauh berbeda dengan cinema digital.
BENTUK PERBEDAAN ANALOG DAN DIGITAL

PEMBUATAN
Cara pembuatannya juga menjadi lebih mudah dengan kualitas kamera yang dapat merekam hingga resolusi 4k(4069x2160) , dan dengan kualitas suara yang lebih jernih membuat proses pembuatan serta pengeditannya ribuan kali lebih mudah ditambah dengan software-software computer sekarang yang juga mendukung cinema digital , selain dengan merekam dan mengedit pembuatan cinema digital dalam bentuk film atau video juga bisa menggunakan software computer secara langsung seperti membuat animasi 3D yang salah satunya sekarang sedang populer adalah menggunakan software Blender.
PEMBUATAN ANIMASI DENGAN BLENDER



CONTOH KAMERA VIDEO

Kita bisa melihat sebuah perbedaan dalam cara membuatnya karena pembuatan dengan digital cinema menggunakan kamera mengandalkan penangkapan cahaya yang membentuk kumpulan gambar yang tersimpan sedangkan pembuatan animasi menggunakan pembuatan secara animasi tanpa melakukan penangkapan gambar namun secara tidak langsung kita ratusan gambar menggunakan software blender tersebut dan membangunnya menjadi sebuah video proses tersebut biasa disebut proses rendering.

Sekian pembahasan tentang cinema digital yang kelanjutannya akan saya bahas di postingan selanjutnya.

SUMBER DAN REFERENSI :
https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_cinema
https://id.wikipedia.org/wiki/Sinema_digital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar