Pengertian
Penduduk, Masyarakat, dan
Kebudayaan mempunyai hubungan satu sama lain. Penduduk adalah organisme yang
mendiami, menetap, dan berkembang dalam suatu wilayah tertentu dan dapat
membentuk suatu masyarakat di wilayah tersebut. Sedangkan Masyarakat menurut
KBBI adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama .Jadi Penduduk, Masyarakat, Kebudayaan
mempunyai hubungan yang sangat erat karena kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat, dan
masyarakat didukung oleh kebudayaan.
Penduduk adalah sekelompok
orang yang menduduki suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu
wilayah tertentu, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu.
Masyarakat adalah kehidupan
sosial manusia yang menduduki wilayah tertentu, dimana keteraturannya
dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial
yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.
Kebudayaan adalah hasil budi
daya manusia, kebudayaan didefinisikan sebagai hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan factor
yang sangat memperngaruhi dalam masalah social dan ekonomi yang terjadi di
suatu lokasi , karena dengan tumbuh dan bertambahnya jumlah penduduk maka harus
pula di dukung dengan cukupnya bahan makanan , harus adanya tempat tinggal,
akan semakin banyaknya dibutuhkan lapangan perkerjaan dan sebagainya.
Disamping itu pertambahan
penduduk juga membawa dampak masalah social apa bila hal-hal diatas tidak bisa
terpenuhi misalkan akan bertambah tingginya pengaguran, banyaknya tunawisma
yang hidup di kolong jembatan atau tempat-tempat umum lainnya, dan juga akan
mulainya timbul berbagai macam kriminalitas.
Beberapa factor-faktor yang
mempegaruhi pertumbuhan penduduk antara lain adalah
1. Kematian (mortalitas)
Kematian pasti akan datang kepada
semua yang bernyawa dan begitu juga manusia sebagai anggota dari masyarakat ,
dan kematian dalam sebuah masyarakat akan sangat mempengaruhi berbagai macam
aspek contohnya jika dalam suatu desa ada sejumlah pemuda usia kerja yang
meninggal karena suatu penyakit maka di desa itu akan kekurangan tenaga kerja
yang potensial .
Hal itu terjadi karena untuk
mencapai usia kerja yang ideal dan memiliki pengetahuan yang memadai harus
menunggu untuk anak-anak usia sekolah untuk mendapatkan ilmu yang cukup dan
mencapai puncak pertumbuhannya.
2. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran merupakan awal dari
sebuah kehidupan manusia yang nantinya akan menjadi bagian dari masyarakatan
dan kelahiran akan berpengaruh kepada kependudukan suatu daerah , contohnnya
apabila suatu daerah terlalu tinggi angka kelahirannya maka jumlah pangan yang
dibutuhkan akan meningkat namun bila kebutuhan itu tidak bisa terpenuhi maka
akan muncul banyak masalah seperti kelaparan , penyakit busung lapar atau
bahkan berakhir pada kematian.
Sebaliknya apabila suatu daerah
angka kelahirannya sangat rendah maka calon tenaga kerja potensial akan sulit
didapatkan.
3. Migrasi
Aspek dinamis dari kehidupan
berkelompok dalam ruang yaitu mobilitas dan pergerakan penduduk tersebut akan
mempengaruhi berbagai aspek selain dari pertumbuhan penduduk itu sendiri,
antara lain karena adanya migrasi adanya interaksi atau percampuran budaya
antara budaya kaum pendatang dengan budaya kaum pribumi.
Beberapa factor yang menarik
banyak orang untuk melakukan migrasi antara lain
·
Persedian
sumber alam
·
Potensi
ekonomi (Lapangan Kerja)
·
Lingkungan
Sosial dan budaya
·
Teknologi
Ada 3 jenis Struktur penduduk.
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Ciri-ciri komposisi penduduk
ekspansif antara lain sebagai berikut.
·
Jumlah
penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
·
Angka
kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
·
Pertumbuhan
penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar terdapat di
negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik
Rakyat Cina, Mesir, dan India.
2. Piramida
Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
·
Ciri-ciri
komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
·
Perbandingan
jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
·
Tingkat
kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian
relatif lebih rendah.
·
Pertumbuhan
penduduk kecil.
·
Terdapat
di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
3. Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss
·
Ciri-ciri
komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
·
Jumlah
penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat
kecil.
·
Jumlah
penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
·
Angka
kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
·
Pertumbuhan
penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian
mencapai tingkat negatif.
·
Jumlah
penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
·
Negara
yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Contoh Piramida Penduduk |
Kebudayaan dan kepibradian
Jika berbicara tentang kebudayaan
Indonesia pastinya akan banyak hal yang terpikir didalam kepala kita karena
kita tahu bahwa Indonesia begitu sungguh kaya dengan budaya . Jika kita menelaah
kembali pada sejarahnya hal itu terjadi karena ada berbagai macam interaksi
budaya yang terjadi di Indonesia dimulai dari zaman prasejarah, Gelombang
pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang
secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan.
Proses migrasi ini merupakan
bagian dari pendudukan Pasifik.
Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini
cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin
campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa
Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian,
termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat,
praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme)
serta benda-benda keramat (dinamisme).
Pada abad pertama SM sudah
terbentuk permukiman-permukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat
mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat
hubungan perniagaan. Setelah itu masuklah pada masa Hindu-Budha karena adanya
hubungan dagang dengan para pedagang dari india maka masuklah budaya dan
kepercayaan Hindu-Budha yang akhirnya berasimilasi dengan kebudayaan setempat
dan memunculkan banyak kerajaan-kerjaan yang bercorak hidu-budha. Bentuk budaya
tersebut bisa kita lihat dengan banyaknya candi-candi yang ada di Indonesia.
Pada sekitar abad ke-7 masehi
Islam masuk melalui perdagangan antara pedangang arab dan durajat , yang pada
akhirnya memunculkan kerajaan bercorak islam dan kebudayaannya berasimilasi
dengan kebudayaan hindu-budha yang bisa kita lihat pada beberapa masjid yang
memiliki atap bertumpang tidak seperti atap masjid dari timur tengah yang
atapnya berbentuk kubah.
·
Kebudayaan
Hindhu-Budha
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7
di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang
dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14,
kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah
Tiongkok I
Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar
tahun 670. Pada
puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi
saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit.
Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil
memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia
beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada
termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat
dalam wiracarita Ramayana.
Kebudayaan yang paling jelas
terlihat ada pada berbagai candi-candi yang ada di Indonesia seperti Candi
Borobudur dan Candi Prambanan.
·
Kebudayaan
Islam
Islam sebagai
sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12,
namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada
abad 7 Masehi.
Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional
melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti
Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani
Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.
Menurut sumber-sumber Cina menjelang
akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi
pemimpin permukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun
memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini tampak pada
Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim
surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani
Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat
itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang
isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat
seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon
gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya
hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan
tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang
sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda
persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat
mengajarkan Islam kepada
saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian,
yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam.
Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730
M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang
masih menganut Budha.
Hingga akhirnya Islam berkembang
pesat sebagai agama dengan penganut sebagaian besar penduduk Indonesia dan juga
menyumbangkan budaya yang besar pada keanekaragaman yang ada di Indonesia.
·
Kebudayaan
barat
Kebudayaan barat awalnya masuk
saat masa kolonialisasi yang dimulai saat Afonso (kadang juga ditulis
Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu
itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi
berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda.
Pengaruh yang masuk pada karena
kolonialisasi yaitu munculnya lapisan social yang terdiri dari kaum buruh , dan
lapisan social kaum pegawaai . Selain itu juga masuknya pengetahuan-pengetahuan
barat mulai dari cara bercocok tanam dan juga munculnya kaum cendikiawan. Selain
itu masuknya budaya barat juga membawa masuk agama kristiani .
·
Kebudayaan
dan kepribadian
Berbagai macamnya kebudayaan di
Indonesia yang dikarenakan asimilasi dari berbagai macam kebudayaan yang kini
menjadi cirri khas dari Indonesia sebagai Negara dengan keberagaman budaya .
Karena keberagaman budaya tersebut juga yang memunculkan kepribadian yang
tercermin dari kebudayaan tersebut .
Contohnya kita ambil ketika kita
melihat pada adanya adat istiadat dan ajaran agama yang mengatur tentang cara
antara satu manusia dengan manusia lain berhubungan baik secara etika atau pun
moral yang secara tidak langsung akan membentuk kepribadian masyarakat agar
sesuai dengan adat isitadat tersebut .
Kepribadian masyarakat Indonesia yang
terkenal gotong royong , ramah , dan saling toleransi antar suku ras atau agama
, juga sudah terpatri sebagai ideoligi kita pancasila yang seharusnya bisa
menjadi dasar dari setiap individu untuk bertindak dan bersikap sesuai dengan
keragaman budaya Indonesia yang sudah menjadi cirri khas dari bangsa Indonesia
REFERENSI & SUMBER :
https://refiputrihandayani.wordpress.com/2015/09/28/hubungan-antara-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan-serta-hubungan-antara-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://prabowodaud.blogspot.co.id/2015/09/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Piramida_penduduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
REFERENSI & SUMBER :
https://refiputrihandayani.wordpress.com/2015/09/28/hubungan-antara-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan-serta-hubungan-antara-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://prabowodaud.blogspot.co.id/2015/09/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Piramida_penduduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar